Senin, 28 Februari 2011

Chevrolet Captiva SS, Galak Bo'!!!

Pemegang merek Chevrolet di Indonesia itu benar-benar merahasiakan kegiatan apa yang akan kami lakukan di Sirkuit Internasional Karawaci, Tangerang. Kami didandani ala detektif forensik serial televisi CSI (Crime Scene Investigation), tapi kali ini diplesetin menjadi Captiva Superiority Investigator.

Selidik punya selidik, tanya sana sini, belakang baru ketahuan jika GMAI memperkenalkan keluarga baru dari SUV andalan mereka Chevrolet Captiva, namanya Captiva SS (singkatan dari Super Sport).

Namanya keren, tapi jangan harap Anda bisa melihat perubahan besar dari sisi tampilan. Eksterior Captiva SS ini sama sekali tak ada perbedaan dengan model yang sebelumnya, plek sama.

Bagian kabin, dahboard juga tak mengalami perubahan. Semua indikator dan meter cluster sama, begitu juga dengan desain audio double din. Namun sekarang sudah diinstal piranti lunak baru, ARKAMYS 3D Surround Sound, yang membuat suara audio di kabin makin keren.

Perbedaan siginifikan baru ketahuan ketika saya mendapat kesempatan menjajalnya. Captiva menggunakan mesin baru!

Tanda seru ini tak sembarangan saya berikan. Awalnya, GMAI mengajak kami ke sebuah track. Dua Captiva disejajarkan -- seperti akan melakukan drag race -- siap adu cepat menuju garis finish yang berjarak 250 meter.

Di sesi pertama, saya mendapat mobil di jalur kiri. Mesin dinyalakan, persneling ditempatkan di posisi D (Drive), dan rem diinjak. Begitu lampu hijau menyala, pedal gas langsung saya tekan dalam-dalam. Mobil melaju, tapi mobil sebelah kanan yang dikemudikan rekan jurnalis lain melesat lebih kencang. Saya baru sadar, "Wah, pasti mobil sebelah pakai mesin baru."

Ternyata benar. Ketika saya mendapat kesempatan menjajal mobil di jalur kanan, dengan persiapan yang sama, injakan gas membuat mobil langsung melesat cepat. Dalam hitungan 2 detik saya bisa meninggalkan mobil di jalur kiri sekitar 3-4 meter. Wah, galak bener.

"Captiva baru ini menggunakan mesin Ecotec 2.4L DOHC," kata Direktur Layanan Purna Jual Chevrolet FA. Suwadji Wirjono.

Tenaga lebih besar

Jika dilihat dari kapasitas, mesin baru menggunakan 2.384 cc lebih kecil dibandingkan mesin lama yang 2.405 cc. Tapi jangan tanya soal kemampuannya.

Mesin baru ini menggunakan bahan alumunium pada blog dan silindernya. Sedangkan lapisan baja terdapat pada dinding liner silindernya saja, sehingga lebih ringan 27 kg namun tetap kuat.

Gubahan lain adalah penggunaan oksigen sensor yang lebih banyak. Jika mesin sebelumnya hanya ada satu maka kini ada dua.

Captiva SS juga menjadi SUV pertama dikelasnya yang didukung teknologi bukaan klep DOHC secara digital untuk kedua lubang hisap dan buang, yang dinamakan Chevrolet sebagai DCVCP (Double Continuosly Variable Cam Phaser).

Namun yang paling berpengaruh adalah perubahan mengubah langkah dan panjang, perbandingan kompresi yang lebih tinggi, (10,4:1). Dengan berbagai perubahan dan perbaikan ini, tenaga yang dihasilkan naik sampai 171 ps atau lebih tinggi 27 ps dibandingkan model sebelumnya. Torsinya juga meningkat 5 Nm dari 220 Nm menjadi 225 Nm.

"Mesin Ecotec ini lebih halus, hemat dan rendah emisi. Mesin ini bisa mengkonsumsi etanol 20% dan standar emisinya sudah Euro 3," kata Suwadji Wirjono.

Selain mesin, teknologi baru yang disematkan di Captiva SS ini adalah transmisi otomatis HydraMatic 6 percepatan. Model sebelumnya menggunakan transmisi 5 percepatan GM tiptronic.

Kehebatan transmisi baru ini juga sempat saya rasakan. Gigi satunya lumayan bernafas panjang. Setelah masuk gigi dua dan seterusnya, perpindahan gigi terasa rapat-rapat, cepat, dan lebih halus daripada model transmisi 5-speed di model lama.

Rangkaian teknologi baru inilah yang membuat konsumsi bahan bakar Captiva SS lebih baik. Chevrolet mengklaim, mesin baru ini menggunakan bahan bakar 1:14 liter/km.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar